Kisah Desmond Doss yang masih terlalu heroik bahkan untuk film Hollywood

"I'm sorry, sergeant. I can't touch a gun."


Presiden Truman & Desmond Doss

KECESEO - Kisah asli Desmond Doss masih terlalu heroik bahkan untuk film Hollywood. Film pemenang Academy Award ini, Hacksaw Ridge, membuat nama dan kisah Desmond Doss menjadi perhatian. sebelumnya banyak orang yang tidak mengenal nama pria itu, ataupun kisah heroiknya yang luar biasa.

Desmond merupakan seorang tenaga medis Amerika saat Perang Dunia II yang menyelamatkan 75 tentara di Maeda Escarpment Okinawa sendirian, tanpa senjata. Desmond hanya mengatakan bahwa ia melakukan hal yang benar, berkecimpung dalam urusan penyelamatan nyawa, bukan pembunuhan.

Sejak muda, Desmond memiliki empati khusus terhadap kemanusiaan. Ketika dia masih kecil misalnya, dia pernah berjalan 6 mil untuk menyumbangkan darah kepada korban kecelakaan setelah mendengar tentang perlunya darah di stasiun radio lokal. Beberapa hari kemudian, Desmond menempuh jalan yang sama untuk memberi lebih banyak darah lagi.

Di usia muda pula, Desmond memiliki kebencian terhadap senjata yang terus ada di sepanjang hidupnya, bahkan saat dalam pertempuran. Kebencian Doss terhadap senjata berawal saat ia melihat ayahnya yang mabuk bertengkar dan menodongkan pistol ke pamannya. Ibunya berhasil menyita pistol .45 itu dan menyuruh Doss untuk lari dan menyembunyikan pistolnya. Dia begitu terguncang, dia bersumpah itu adalah kali terakhir dia memegang senjata.

Selain itu, kepercayaan agamanya sebagai seorang kristen Advent juga mempengaruhi Doss untuk tidak memegang senjata.

Pada usia 18, Doss mendaftar untuk bekerja di galangan kapal di Newport News, Virginia. Ketika Perang Dunia II pecah, Doss mencoba untuk membantu negaranya. Tetapi fakta bahwa ia menolak untuk membawa senjata, apalagi membunuh, membuatnya mendapatkan sebutan yang tidak menyenangkan.

"penentang (perang) yang berhati nurani."

Itu adalah sebutan yang Doss benci, dan bukannya keluar dari dinas militer, dia malah bersikeras bahwa dia bekerja sebagai tenaga medis. Perwira lalu menugaskannya ke kompi senapan, dengan harapan Doss akan mengundurkan diri. rekan-rekan tentaranya di kamp pelatihan masih tidak mengerti mengapa Doss bertahan disana. Mereka menggodanya tanpa ampun. Mereka melemparkan sepatu bot ke arahnya saat dia berdoa di samping tempat tidurnya malam hari.

"I have to enlist. I can't stay here while all of them go fight for me."

Mereka membencinya karena mendapat izin pada hari Sabat dengan alasan bekerja pada hari suci adalah bertentangan dengan agamanya. para petugas juga memberi Doss semua pekerjaan buruk untuk diselesaikan sendiri pada hari Minggu. Tak seorang pun ingin menjadi teman Doss. Teman saling melindungi satu sama lain. Tanpa senjata pertahanan, Doss tidak berguna bagi mereka karena dianggap tidak bisa melindungi yang lain.

Namun, Doss mengabaikan perilaku itu, dia hanya percaya tujuannya menjadi tenaga medis adalah untuk melayani Tuhan dan negara, dan itu terbukti di Pertempuran Okinawa.

"I want to be a medic. I figure i'll be saving people not killing."

Tibalah pertempuran di Okinawa Maeda Escarpment, atau yang oleh orang Amerika disebut sebagai "Hacksaw Ridge." Pertempuran jatuh pada 5 Mei 1945, hari Sabtu, hari Doss Sabat. rencana tentara Jepang adalah menunggu sampai semua orang Amerika mencapai dataran tinggi lalu melepaskan tembakan agar korban banyak berjatuhan.

Tetapi orang Jepang itu tidak tahu bahwa Amerika punya Desmond Doss.

"While everybody else is taking life, i'm gonna be saving it."

Doss melakukan hal yang mengejutkan. petugas medis tanpa senjata itu bertahan di dataran tinggi, ditengah-tengah tembakan mortir yang tak berkesudahan. Doss merawat tentara Amerika yang terluka, yang ditinggalkan karena dianggap akan mati. jam-demi-jam, suara ledakan terus terdengar di telinganya, ia merangkak dan menyeret setiap anggota kompi yang terluka ke tepi punggungan dan dengan hati-hati menurunkannya. Selama lebih dari 12 jam, Doss bekerja dibawah tembakan Jepang dan menyelamatkan banyak nyawa manusia.

Doss tidak ingin meninggalkan seorangpun disana, karena ia tahu, tentara Jepang sering menyiksa tentara AS yang terluka.

"Please Lord. Help me get one more."

Doss tidak hanya menyelamatkan manusia, dia juga secara ajaib selamat dari sana tanpa cedera serius. Doss selalu mengklaim bahwa Tuhan menyelamatkan hidupnya. Dua minggu kemudian, Doss berperang lagi beberapa mil jauhnya dari lereng curam ketika sebuah granat Jepang mendarat di lubang perlindungan yang berisi Doss dan beberapa pasiennya. Dia berusaha menendang granat itu, tetapi meledak.

Dia memilih mengobati dirinya sendiri daripada meminta petugas medis lain untuk keluar dari tempat aman untuk membantu. 5 jam kemudian, akhirnya tandu tiba. Begitu Doss melihat seorang prajurit yang membutuhkan, dia berguling dan mulai merawatnya.

Sambil menunggu bantuan tiba, seorang penembak jitu Jepang menembak dan menghancurkan tulang di lengan kiri Doss. (Sutradara Hacksaw Ridge, Mel Gibson memotong bagian ini dari film karena dia merasa itu sangat heroik sehingga penonton bahkan tidak percaya bahwa itu benar-benar terjadi)

Doss kemudian merangkak 300 yard ke stasiun bantuan tanpa iringan. Dia tidak menyadarinya saat itu, tetapi dia kehilangan Alkitabnya di medan perang.

Setelah keberanian dan kepahlawanan yang luar biasa ini, Doss akhirnya mendapatkan rasa hormat dari rekan-rekan prajuritnya. Perwira komandannya datang ke rumah sakit dan mengatakan kepadanya bahwa dia mendapatkan Medal of Honor. Setelah memberikan Medali Kehormatan kepada Doss, Presiden Harry Truman mengatakan:

“Anda benar-benar layak menerima ini. Saya menganggap ini suatu kehormatan yang lebih besar daripada menjadi presiden." *KECESEO

No comments

Powered by Blogger.