Pertempuran Kastil Itter, Ketika Tentara Nazi dan Sekutu Bertempur Bersama

KECESEO - Kastil Itter adalah sebuah kastil kecil yang terletak di sebuah bukit di dekat desa Itter di Austria. Setelah Anschluss tahun 1938, pemerintah Jerman Nazi secara resmi menyewa kastil tersebut pada akhir tahun 1940 dari Franz Grüner sang pemilik kastil.

Kastil Itter

Kastil ini direbut dari Grüner oleh Letnan Jenderal SS, Oswald Pohl di bawah perintah Heinrich Himmler pada tanggal 7 Februari 1943. Transformasi kastil menjadi kamp penjara selesai pada tanggal 25 April 1943, segala fasilitas yang ditempatkan disana berada bawah administrasi kamp konsentrasi Dachau.

Penjara itu dibuat untuk menampung tahanan Prancis yang berharga bagi Reich, tahanan yang bisa dijadikan alat tawar menawar. Tahanan tersebut termasuk Jean Borotra, Édouard Daladier, Paul Reynaud, Maxime Weygand, Maurice Gamelin, Kakak perempuan Charles de Gaulle, Marie-Agnès Cailliau, pemimpin sayap kanan dan anggota kabinet perlawanan Perancis François de La Rocque, dan pemimpin serikat buruh Léon Jouhaux.

Pada tanggal 3 Mei 1945, Zvonimir Čučković, seorang anggota perlawanan komunis Yugoslavia yang dipenjara meninggalkan kastil. Ia berpura-pura melakukan tugas untuk komandan di penjara tersebut, Sebastian Wimmer. Čučković membawa surat yang ditulis dalam bahasa Inggris untuk meminta bantuan Sekutu.

Larut malam, Čučković mencapai pinggiran kota Innsbruck yang berjarak 64 km dari kastil. Ia menemukan sebuah pesta yang sedang diadakan oleh Resimen Infanteri ke-409 AS. Čučković memberi tahu mereka tentang para tahanan di kastil Itter, namun mereka tidak dapat melakukan penyelamatan saat itu.

Komandan resimen tersebut menjanjikan Čučković jawaban dari markas mereka pada pagi hari tanggal 4 Mei. dan ya, ia mendapat jawaban bahwa penyelamatan dapat dilakukan.

Saat fajar, penyelamatan dilakukan menggunakan kendaraan lapis baja berat. Aksi itu terhenti oleh penembakan di Jenbach, sekitar setengah jalan menuju kastil. karena melanggar batas wilayah Divisi 36 AS ke timur, sebagian besar personel diperintahkan untuk kembali.

Setelah kegagalan Čučković ini dan kematian mantan komandan Dachau sebelumnya, Eduard Weiter di penjara dalam keadaan mencurigakan pada 2 Mei, Wimmer, komandan di penjara itu mulai khawatir dengan nyawanya sendiri yang terancam. Setelah itu, Pasukan SS-Totenkopfverbände meninggalkan kastil, para tahanan mengambil alih kendali kastil dan mempersenjatai diri dengan peralatan yang ditinggalkan.

Karena tidak mengetahui hasil dari upaya Čučković, para tahanan menerima tawaran seorang juru masak Ceko, Andreas Krobot, yang bersedia untuk pergi menggunakan sepeda ke kota Wörgl tengah hari pada 4 Mei dengan harapan mendapat bantuan di sana. Ia membawa surat yang isinya hampir sama dengan surat yang dibawa oleh Čučković.

Andre berhasil melakukan komunikasi dengan anggota kelompok perlawanan Austria di kota itu, yang belum lama ditinggalkan oleh pasukan Wehrmacht namun masih dihantui oleh kedatangan SS. Dia dibawa ke Mayor Josef Gangl, salah satu komandan unit tentara Wehrmacht yang menentang perintah untuk mundur.

Gangl berusaha untuk mempertahankan posisi unitnya di kota dan melindungi penduduk lokal dari serangan balasan SS. Pasukan SS akan menembak jendela-jendela yang mengibarkan bendera putih ataupun Austria, dan mengeksekusi para laki-laki. Gangl berharap orang Amerika segera mencapai kota Wörgl agar ia bisa menyerah kepada mereka. Ia harus mendekati pasukan Amerika di bawah bendera putih untuk meminta bantuan.

Sekitar waktu yang sama, unit pengintai 4 tank Sherman dari Batalyon Tank ke-23, Divisi Lapis Baja ke-12 Korps XXI AS, di bawah komando Kapten Lee telah mencapai kota Kufstein, 13 km (8 mil) di utara. Di sana, di alun-alun kota, mereka menganggur sambil menunggu Divisi Infanteri ke-36. Mereka diminta untuk memberikan bantuan kepada Gangl, Kapten Lee tidak ragu-ragu, dengan segera ia mendapat izin dari markas dan memimpin misi penyelamatan.

Setelah pengintaian di Kübelwagen, Lee meninggalkan 2 dari 4 tanknya dan meminta lima tank lagi ke markas untuk mendukung infanteri dari Resimen Infanteri ke-142 yang baru tiba.

Di perjalanan, Lee terpaksa memerintahkan bala bantuan untuk kembali karena jembatan yang akan dilewati terlalu rapuh untuk 2 buah tank. Akhirnya ia meninggalkan salah satu tanknya di belakang, ia berangkat hanya ditemani oleh 14 tentara, Gangl, dan seorang sopir, serta sebuah truk yang membawa 10 mantan personel artileri Jerman. 6 km (4 mil) dari kastil, mereka mengalahkan sekelompok pasukan SS.

Sementara itu, para tahanan telah meminta seorang perwira SS, Kurt-Siegfried Schrader, untuk memimpin pertahanan di kastil hingga datangnya bantuan dari sekutu. Setelah kedatangan Lee di kastil, tahanan menyambut pasukan penyelamat itu dengan hangat, tetapi kecewa karena bantuan tersebut jumlahnya sangat sedikit. Lee menempatkan para tahanan di bawah komandonya dalam posisi defensif di sekitar kastil dan menempatkan tanknya, yang ia sebut sebagai 'Besotten Jenny', di pintu masuk utama kastil.

Lee memerintahkan para tahanan Prancis untuk bersembunyi, tetapi mereka tetap bersikeras di luar dan ikut bertempur bersama tentara Amerika dan Wehrmacht. Para defender kastil itu selalu diserang oleh pasukan pengintai Nazi yang dikirim untuk melihat seberapa kuat defender itu dan menyelidiki kelemahan dari benteng tersebut.

Pagi hari tanggal 5 Mei, Waffen-SS yang berkekuatan sekitar 100-150 personel meluncurkan serangan. Sebelum serangan utamanya dimulai, Gangl menelepon Alois Mayr, pemimpin pasukan perlawanan Austria di kota Wörgl untuk meminta bala bantuan. Hanya ia bersama 2 tentara Jerman di bawah komandonya dan seorang remaja anggota perlawanan Austria, Hans Waltl yang selamat hingga ke kastil. Itu berarti Gangl hanya menerima bantuan 1 orang saja dari pasukan perlawanan Austria di kota itu.

Tank Sherman yang berada di pintu masuk kastil memberikan dukungan terhadap para defender dengan tembakan senapan mesinnya. akhirnya tank itu dihancurkan oleh meriam 88mm Jerman. Beruntungnya lagi tank itu hanya berisi seorang kru radioman yang saat itu ingin memperbaiki radio yang rusak. kru tersebut berhasil lari dan selamat.

Mereka bertempur hingga sore hari, bala bantuan tiba sekitar pukul 4 sore dan pasukan SS pun segera dikalahkan, sekitar 100 anggota SS ditawan. Karena jasanya Kapten Lee mendapatkan penghargaan, Gangl tewas dalam pertempuran di tangan penembak jitu SS, ia mencoba menyelamatkan Mantan Perdana Menteri Prancis Paul Reynaud yang sedang dalam bahaya, atas kegigihannya ia dijadikan Pahlawan Nasional Austria dan sebuah jalan di Kota Wörgl diberi nama Gangl. Para tahanan Perancis dievakuasi ke Prancis malam itu dan mencapai Paris pada 10 Mei. *KECESEO

Referensi:
- Andrew Roberts, World War II’s Strangest Battle: When Americans and Germans Fought Together
- Nutter, Thomas. "The Last Battle: When U.S. and German Soldiers Joined Forces in the Waning Hours of World War II in Europe"
- Piekałkiewicz, Janusz. Secret Agents, Spies, and Saboteurs: Famous Undercover Missions of World War II
- Lateiner, Donald. "The Last Battle: When U.S. and German Soldiers Joined Forces in the Waning Hours of World War II in Europe"
- Koop, Volker. In Hitlers Hand: die Sonder-und Ehrenhäftlinge der SS.
- Roberts, Andrew. "World War II's Strangest Battle: When Americans and Germans Fought Together".
- "Sepp Gangl-Straße" di kota Wörgl dari situs Strassensuche.at

1 comment:

Powered by Blogger.