Mengenal Etag, salah satu kuliner ekstrim dari Filipina

KECESEO - Etag adalah istilah yang digunakan di Filipina untuk menyebut irisan daging babi yang diawetkan dengan cara tradisional. Etag dianggap sebagai bagian dari kehidupan lahir dan wafatnya orang-orang Cordillera. Bagi orang Ibalo di Benguet, daging yang dikeringkan itu disebut "kinuday" sedangkan untuk Kankanaeys dan suku-suku lain di wilayah tersebut, seperti yang dari Sagada, daging tersebut disebut dengan nama "etag"


Etag. img src: wowcordillera

Pembuatan etag tidak melibatkan proses yang rumit, tujuan utamanya adalah mengawetkan daging dengan cara pengasapan atau dijemur. Caranya potongan besar daging babi diawetkan dengan garam selama sekitar satu minggu (bisa lebih lama) kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari atau diasapi selama beberapa minggu (bahkan ada yang hingga berbulan-bulan), atau kamu juga bisa melakukan keduanya sekaligus.

Biasanya saat proses pengasapan, orang-orang Filipina menggunakan kayu dari pohon yang mereka sebut sebagai 'alnos'. menurut mereka, kayu itu mengeluarkan asap yang menambahkan cita rasa aromatik ke daging yang diasapi. Jika alnos tidak ada, kayu biasa dan daun pohon jambu dapat menjadi pengganti yang terbaik.

Bagi penduduk setempat, semakin lama etag diawetkan dengan garam dan dikeringkan, maka semakin enak, semakin beraroma, dan mahal saat dijual di pasar. Daging akan berubah menjadi lebih gelap karena proses pengawetan yang lama tersebut.

Etag mungkin terlihat menjijikan bagi orang yang baru dengar makanan ini. karena ya, memang dagingnya terkadang memiliki bau busuk, dan yang paling sering, terdapat belatung di daging tersebut setelah beberapa hari proses pengeringan. Daging yang diawetkan dipanggang dan disajikan dengan nasi. Etag juga digunakan sebagai bahan daging dalam beberapa hidangan sayuran, atau direbus dengan pinikpikan (ayam yang dipukul perlahan sampai mati)

Bila perlu, etag juga harus direndam sebentar di air biasa, lalu dibilas sampai bersih untuk mengurangi rasa asinnya.

Etag harus dikonsumsi setelah seminggu pengeringan/pengasapan. Jika tidak habis, etag harus disimpan didalam wadah tertutup untuk menghindari lalat dan belatung, tikus, semut, kecoak, dan serangga lainnya. Jika ingin menyimpannya lebih lama, maka harus dikeringkan dan diasapi lagi agar tidak basah atau lembab karena terlalu banyak uap air. Praktik umumnya orang-orang setempat biasa menggantung etag tepat di atas kompor.

Bagaimana, kamu mau berani coba makanan asal Filipina ini? *KECESEO

1 comment:

Powered by Blogger.